Teks Drama
Tokoh :
1. Rani
2. Willy
3. Sabrina
4. Hafid
5. Aryan
6. Ibu
7. Ayah
Adegan pertama
Ketika kau bercinta, ketika itulah kau siap mendapat dosa. Ketika kau bercumbu, ketika itulah kau bermaksiat. Ketika kau dan pasanganmu berbuat zina, ketika itulah kau siap memomong anak. Ketika kau mempunyai anak, ketika itulah kau dan suamimu menjadi ayah dan ibu. Ketika anakmu mulai merangkak dan kemudian berjalan, ketika itulah kau sibuk menjaganya. Menjaga supaya dia tidak jatuh, terluka, bahkan patah hati. Kau didik anakmu, supaya anakmu tidakberbuat kesalahan yang sama seperti kedua orang tuanya yaitu, kawin muda.
Sepulang sekolah Rani, Sabrina, Hafid, dan Aryan pergi ke warung belakang sekolah mereka. Mereka ingin melepas lelah mereka dengan meminum es Degan langganan mereka.
Sesampainya di warung, Aryan memesan es.
Aryan : “Bu, es Degan 4 gelas.” (sambil duduk merapat bersama teman-temannya)
Penjual :”Iya, Dik.”(sambil mengusap peluhnya yang sudah menganak sungai) Beberapa menit kemudian.
Penjual :”Ini, Dik es Degannya. Silahkan diminum”(tersenyum lebar)
Ratna :”Terima kasih, Bu.”(menggeser gelas ke arah Sabrina)
Sabrina:”Huh, hari ini panas sekali. Pekerjaan sekolah menumpuk. Aku bisa jadi gila dibuatnya.”(mengacak-acak rambutnya yang lepek itu)
Hafid : (menepuk pundak Sabrina) “Tenang, kan ada Rani. Kita bisa menyelesaikan tugas sekolah kita dengan mudah. Ha ha ha.”
Rani :”Ah, kau ini bicara apa sih, Hafid?”(wajahnya memerah karena malu)
Aryan :”Rani, bagi-bagi ilmunya, donk. Biar kita bisa pintar seperti kamu.”
Sabrina:”Hey, itu sih bawaan dia dari bayi. Maklum Rani kan anak Pak dokter dan Bu bidan.”
Rani :”Ah, tidak juga. Yang penting kita belajar yang tekun. Dan jangan ragu untuk bertanya ketika kita mendapat kesulitan dalam mengerjakan soal.”
Hafid :”Sudah-sudah. Yang penting hari Minggu kita pergi ke rumah Rani. Kita belajar kelompok di rumah Rani. Kamu tidak keberatan mengajari kami kan, Rani?”
Rani :”Tentu saja tidak. Kalian boleh ke rumahku kapan saja. Kalian besok ajak Willy , ya? Aku rindu dengannya.”
Sabrina :”Kamu benar-benar jadian dengan Willy? Dia bukan anak baik-baik, Ran. Kamu tahu sendiri bukan?”
Rani : (menepuk bahu Sabrina) “Sudah, tenang saja. Aku pasti baik-baik saja;”